Sabtu, 17 April 2010

Perilaku Konsumen Dan Produsen

A.Perilaku Konsumen
Untuk mengkaji dan memahami dari perilaku konsumen ada 2 pendekatan,yakni :
1. Pendekatan marginal utility (cardinal),beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satu-satuan,misalnya uang.
2. Pendekatan indifference curve(ordinal) yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen tidak dapat diukur dengan satu-satuan.Tingkat kepuasan konsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah.

Dalam pendekatan marginal utility digunakan anggapan sebagai berikut:
1. Utility bias diukur dengan uang
2. Hukum Gossen (the law of diminishing returns) berlaku yang menyatakan bahwa “semakin banyak sesuatu barang dikonsumsi,maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun”.
3. Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.

Elastisitas adalah ukuran derajat kepekatan jumlah permintaan terhadap perubahan salah satu factor yang mempengaruhi.

Elastisitas dibagi menjadi :
1. Price elasticity(Elastisitas Harga) adalah % perubahan kwantitas barang yang diminta sebagai akibat dari perubahan harga barang tersebut.
Ep=%perubahan kwantitas yang diminta /%perubahan harga barang tersebut
E>I (elastic)
E=I(elastisitas tunggal)

2. Cross elasticity(elastisitas silang) adalah % perubahan jumlah yang diminta terhadap sesuatu barang sebagai akibat dari perubahan harga barang lain.
Ec=% perubahan jumlah yang diminta/%perubahan harga
Ec positif untuk barang substitusi dan negative untuk barang komplementer

3. Income Elasticity(elastisitas pendapatan) adalah %perubahan kwantitas barang yang diminta sebagai akibat dari perubahan pendapatan riil.
Ei=%perubahan jumlah barang yang diminta/%perubahan pendapatan riil

B.Perilaku Produsen

- Produksi adalah menambah kegunaan suatu barang

- Fungsi produksi, hubungan teknis antara factor produksi(C,R,T,L) dgn hasil produksi
- Produksi dg menggunakan:
1 variabel & yg lain tetap
2 variabel, kombinasi 2 faktor produksi ditunjukkan dg kurva isocost dan isoquant

Keseimbangan Produsen

•Terjadi pada saat produsen mengkombinasikan dua factor produksi dengan memberikan output yg max.
•Keseimbangan dicapai dengan prinsip output max. atau minimalisasi biaya


Least Cost Combination (LCC)

•Penggunaan kombinasi factor produksi dengan menggunakan biaya yg paling murah
•Syarat LCC: MRTS (marginal rate of technical substitution), bila menambah salah satu input maka mengurangi penggunaan input


dikutip oleh : wsmulyana.wordpress.com/2009/01/.../perilaku-konsumen/



Jumat, 09 April 2010

AYO TUMBUHKAN MOTIVASI KITA.....

Motivasi itu sangatlah penting bagi diri kita.Tanpa ada nya motivasi dalam diri seseorang,orang tersebut tidak akan bisa maju bahkan masa depannya tidak dapat diketahui dengan kata lain masa depan orang yang tidak memiliki motivasi sangatlah suram.

Cita-cita atau tujuan hidup ini hanya bisa diraih jika kita memiliki motivasi yang kuat dalam diri kita. Tanpa motivasi apapun, sulit sekali kita menggapai apa yang kita cita-citakan. Tapi tak dapat dipungkiri, memang cukup sulit membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan mungkin kita nggak tahu pasti bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri.

Padahal sesungguhnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi tersebut. Caranya…? coba simak kiat berikut ini:

* Ciptakan sensasi
Ciptakan sesuatu yang dapat “membangunkan” dan membangkitkan gairah anda saat pagi menjelang. Misalnya, anda berpikir esok hari harus mendapatkan keuntungan 1 milyar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini kadang memacu semangat anda untuk berkarya lebih baik lagi melebihi apa yang sudah anda lakukan kemarin.

* Kembangkan terus tujuan anda
Jangan pernah terpaku pada satu tujuan yang sederhana. Tujuan hidup yang terlalu sederhana membuat anda tidak memiliki kekuatan lebih. Padahal untuk meraih sesuatu anda memerlukan tantangan yang lebih besar, untuk mengerahkan kekuatan anda yang sebenarnya. Tujuan hidup yang besar akan membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup anda.

* Tetapkan saat kematian
Anda perlu memikirkan saat kematian meskipun gejala ke arah itu tidak dapat diprediksikan. Membayangkan saat-saat terakhir dalam hidup ini sesungguhnya merupakan saat-saat yang sangat sensasional. Anda dapat membayangkan ‘flash back’ dalam kehidupan anda. Sejak anda menjalani masa kanak-kanak, remaja, hingga tampil sebagai pribadi yang dewasa dan mandiri. Jika anda membayangkan ‘ajal’ anda sudah dekat, akan memotivasi anda untuk berbuat lebih banyak lagi hal hal yg baik selama hidup anda.

* Tinggalkan teman yang tidak perlu
Jangan ragu untuk meninggalkan teman-teman yang tidak dapat mendorong anda mencapai tujuan. Sebab, siapapun teman anda, seharusnya mampu membawa anda pada perubahan yang lebih baik. Ketahuilah bergaul dengan orang-orang yang optimis akan membuat anda berpikir optimis pula. Bersama mereka hidup ini terasa lebih menyenangkan dan penuh motivasi.

* Hampiri bayangan ketakutan
Saat anda dibayang-bayangi kecemasan dan ketakutan, jangan melarikan diri dari bayangan tersebut. Misalnya selama ini anda takut akan menghadapi masa depan yang buruk. Datang dan nikmati rasa takut anda dengan mencoba mengatasinya. Saat anda berhasil mengatasi rasa takut, saat itu anda telah berhasil meningkatkan keyakinan diri bahwa anda mampu mencapai hidup yang lebih baik.

* Ucapkan “selamat datang” pada setiap masalah Jalan untuk mencapai tujuan tidak selamanya semulus jalan tol. Suatu saat anda akan menghadapi jalan terjal, menanjak dan penuh bebatuan. Jangan memutar arah untuk mengambil jalan pintas. Hadapi terus jalan tersebut dan pikirkan cara terbaik untuk bisa melewatinya. Jika anda memandang masalah sebagai sesuatu yang mengerikan, anda akan semakin sulit termotivasi. Sebaliknya bila anda selalu siap menghadapi setiap masalah, anda seakan memiliki energi dan semangat berlebih untuk mencapai tujuan anda.

* Mulailah dengan rasa senang
Jangan pernah merasa terbebani dengan tujuan hidup anda. Coba nikmati hidup dan jalan yang anda tempuh. Jika sejak awal anda sudah merasa ‘tidak suka’ rasanya motivasi hidup tidak akan pernah anda miliki.

* Berlatih dengan keras
Tidak bisa tidak, anda harus berlatih terus bila ingin mendapatkan hasil terbaik. Pada dasarnya tidak ada yang tidak dapat anda raih jika anda terus berusaha keras. Semakin giat berlatih semakin mudah pula mengatasi setiap kesulitan.

Kesimpulannya, motivasi adalah ’sesuatu’ yang dapat menumbuhkan semangat anda dalam rangka mencapai tujuan. Dengan motivasi yang kuat di dalam diri sendiri, anda akan memiliki apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap diri dan hidup ini. Sehingga anda pun nggak ragu lagi melangkah mencapai tujuan dan cita-cita hidup anda


dikembangkan dari : langgeng-basuki.blogspot.com

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS

Menurut para ahli, seseorang yang kreatif selalu melihat segala sesuatu dengan cara berbeda dan baru, dan biasanya tidak dilihat oleh orang lain. Orang yang kreatif, pada umumnya mengetahui permasalahan dengan sangat baik dan disiplin, biasanya dapat melakukan sesuatu yang menyimpang dari cara-cara tradisional. Proses kreativitas melibatkan adanya ide-ide baru, berguna, dan tidak terduga tetapi dapat diimplementasikan.

Orang-orang kreatif adalah orang-orang yang berpihak kepada perubahan, Karena pengertian kreativitas itu sendiri adalah :

1. Kemamampuan seseorang untuk melihat dengan sudut pandang/perspektif baru.

2. Kemampuan seseorang untuk menemukan hubungan baru.

3. Kemampuan seseorang untuk membentuk kombinasi dari suatu/beberapa obyek, konsep, atau fenomena.

Orang-orang kreatif selalu berhadapan dengan orang-orang yang tidak senang terhadap perubahan, oleh karena itu orang-orang yang kreatif biasanya distempel sebagai orang-orang agresif, obsesif dan lain-lain, yang mungkin sewaktu-waktu bisa menimbulkan anarkis, secara fikiran, mental maupun fisik. Perusahaan-perusahaan yang memiliki orang-orang kreatif tidak akan menguntungkan secara finansial dalam jangka pendek. Hanya perusahaan visoner-lah yang mampu menampung orang-orang kreatif ini bisa bekerja di dalamnya.

Indikator suatu perusahaan yang memelihara orang-orang kreatif, antara lain : Karyawan bekerja dengan nyaman dan menyenangkan tanpa tekanan, tidak ada karyawan yang bekerja secara ABS (asal bapak senang), hubungan kerja yang harmonis tanpa office politic yang mengarah kepada friksi antar kelompok kerja, dan lain-lain. Jika perusahaan menginginkan adanya peningkatan kualitas kinerja, baik secara individu maupun secara organisasi, maka mau tidak mau atau suka tidak suka, harus melalui tahap ini, yaitu : membangun kreativitas mereka.

Menurut para pakar HRD, Secara umum tahapan kreativitas dapat dibagi dalam empat tahap: Exploring, Inventing, Choosing dan Implementing.

Exploring. Pada tahap ini pekerja atau karyawan, mulai mampu mengidentifikasi hal-hal apa saja yang ingin dilakukan dalam kondisi yang ada saat ini. Sekali mereka mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut maka proses kreativitas sudah dimulai. Hal penting yang harus diperhatikan pada saat ini adalah menciptakan iklim yang menunjang proses berpikir kreatif. Kalau tidak, maka orang-orang seperti ini biasa menjadi kritikus kelas kakap.

Inventing. Pada tahap ini, karyawan yang sudah menemukan identitas dirinya, akan melihat atau mereview dan mencari berbagai alat, teknik dan metode atau bahasa sederhananya ‘cara’ yang telah dimiliki, yang mungkin dapat membantu dalam menghilangkan cara berpikir dan bertidak, yang traditional. Pada tahap ini karyawan sudah mulai menjadi penganut aliran perubahan. the life is change, change in progress.

Choosing. Pada tahap ini, karyawan selain sudah mengidentifikasi dirinya dan memilih ide-ide yang paling mungkin untuk dilaksanakan, mereka juga mampu mengubah lingkungannya. Bahayanya, kalau lingkungan kerjanya tidak mendukung aliran yang dianutnya, ia bakal memiliki profesi provokator ulung.

Implementing. Tahap akhir karyawan atau pekerja dapat disebut kreatif adalah bagaimana membuat ide-idenya ini segera dapat diimplementasikan. Jika ide-ide ini tidak tersalurkan dengan baik, maka mereka akan menjadi kutu loncat (kenalnya waktu dikampung), alias pindah kerja dari perusahaan yang satu ke perusahaan yang lain.

Pakar-pakar HRD itu juga menegaskan, keempat tahapan ini pasti dilalui oleh seorang kreator, atau orang-orang yang disebut kreatif (Orang-orang kreatif yang baca tulisan ini pasti manggut-manggut), Iye, iye, bener juga tuh ?

Saya lanjutkan lagi, ya ?. Menurut Charles Prather, dalam bukunya Blueprint for Innovation, gaya atau model kreativitas seseorang bersifat menetap. Prather membagi dua gaya kreativitas:

Adaptive Problem Solving. Orang-orang yang memiliki gaya ini dalam bekerja, cenderung menggunakan kreativitas untuk menyempurnakan sistem dimana mereka bekerja. Hal-hal yang terlihat pada orang yang memiliki gaya ini adalah bahwa mereka akan berusaha sekuat pikiran dan tindakannya untuk membuat system menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih murah dan efisien. Apa yang mereka lakukan akan dapat dilihat hasilnya secara cepat.

Innovative Problem Solving. Orang-orang yang memiliki gaya ini dalam bekerja cenderung untuk menantang dan mengubah sistem yang sudah ada. Mereka dapat disebut sebagai “agent of change” karena lebih memfokuskan pada penemuan sistem baru daripada menyempurnakan yang sudah ada. Dalam suatu perusahaan mereka dapat dilihat pada bagian-bagian yang melakukan riset, penciptaan produk baru, mengantisipasi kebutuhan pelanggan tanpa diminta, dan orang-orang yang menjaga kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, niat untuk membangun kreativitas di tempat kerja lahir dari seorang pemimpin yang visoner, bukan pemimpin yang hanya memiliki kepentingan sesaat.